Monday, July 9, 2007

blokir-blokiran...(dilanjutkan)

Nah... ternyata teman membalas email saya tentang blokir-blokiran itu... sebenarnya, saya belum sempat minta ijin dia untuk menampilkan emailnya dalam blog ini. semoga dia tidak marah karena emailnya dimuat di sini (yakin deh, dia orang yang baik hati :) )

"----------------
hehe...welcome to the real world.....

emang pemikiran yg ideal bgt ....sayang gk semua perusahaan berfikir seperti itu.....
lu masih jauuuuuh lbh beruntung daripada perusahaan gw yg sama sekali tidak memberi akses internet ke gw lho.....
padahal pan kita desainer, masak gk dikasih akses bwt browsing cari referensi desain luar.....gmana desainnya mau berkembang.....
beli buku, mahal....internet diblok.....
gw masih males ngributinnnya aja sih, tunggu saat yg tepat dlu....

ya maklumlah, segala sesuatunya dinilai secara subyektif dan general....
apa yg disalahgunakan satu orang, pasti akan disalahgunakan orang lain.....

tp ya itulah nasibnya 'buruh'....kerja ama orang lain....
mending kita pikirin gmna biar bisa bikin kerjaan sendiri ya.... ;)

semangat...!!!!!!!!!!
-------------------------"

trus..teman lain ada yang membalas bahwa saya masih beruntung, masih bisa akses internet. Banyak teman-teman di pabrik/perusahaan yang sama sekali tidak di beri akses internet..hmmm jadi??

itulah...
kalau mencermati kasus temen di perusahaan/pabrik yang tanpa akses internet...hmm.. pertanyaannya; apakah perusahaan membeli bandwith internet berdasarkan hitungan user, time, alocation or bener-bener unlimited (berapapun lamanya, berapapun sizenya, berapapun usernya). Kalau bener-bener unlimited, artinya nambah user berapapun tak jadi masalah... nah, kenapa mereka tidak dapat akses internet? kalau alasannya menurunkan kinerja dan tidak ada hubungannya dengan bisnis... mari kita tinjau..
- dengan akses internet, karyawan pabrik bisa berhubungan dengan informasi yang melimpah di jaringan virtual tentang segala hal yang berhubungan dengan mesin, TPM, raw material, HACCP, etc etc... karyawan kantoran bisa tahu informasi bisnis, peraturan-peraturan, perkembangan situasi, dan pengetahuan lainnya.. Ini benefit yang sangat besar bagi mereka...
- dengan chatting, mereka bisa berhubungan dengan teman2 mereka yang kerja di pabrik lain/perusahaan lain, tukar pengalaman/pendapat mengenai masalah produksi, mesin, dll... keuntungan or kerugian???
- dengan blogging, mereka bisa menyebarkan pengetahuan yang aman untuk konsumsi publik untuk memperluas penyebaran ilmu...

nah, kalau pihak IT team takut ada penyalahgunaan...lihatlah sisi positifnya: ini berfungsi sebagai seleksi alam... siapa yang mampu menggunakan tool untuk kemajuan hidupnya dan siapa yang merusak hidupnya karena tool... bagi pihak HRD, ini membantu.. oh ternyata dengan akses internet si A malah tambah maju, ok kita promosikan..., oh si B malah turun kinerjanya.. ok kita tahan bonusnya... gampang ga?

noeng 20070619
free ware for free life
*sebagian di-edit demi kenyamanan berbagai pihak ;)

blokir-blokiran...

Tulisan ini sebenarnya keluhan (walau sangat dianjurkan untuk diriku untuk tak mengeluh). Sedikit cerminan suasana hati yang agak 'panas' gara-gara tim IT dari sebuah perusahaan memblokir fasilitas chatting yang umum digunakan (*saya sebut nama-nama aplikasinya hanya untuk kepentingan tulisan ini, tidak ada niat promosi, pembelaan, pelecehan, atau mencoba offense pada aplikasi-aplikasi tertentu)

Kenapa harus memblokir internet???
dan hal ini (umumnya) hanya terjadi di ASIA..

Cerita dari seorang teman, di Eropa, ada seorang pegawai yang sering akses situs porno menggunakan fasilitas internet kantor. Lalu, apakah situs tersebut di blokir? ternyata tidak. Yang dilakukan IT team adalah mengirim surat peringatan kepada karyawan tersebut bahwa dia seharusnya lebih fokus pada pekerjaannya dan supaya mengingat bahwa penggunaan internet adalah untuk kepentingan bisnis dan yang berhubungan dengan hal itu. Ditegaskan pula, bila dua kali surat peringatan tidak diindahkan, maka hak akses internet karyawan tersebut yang akan dicabut. Jadi, pihak IT tidak akan pernah memblokir situs-situs tertentu. Hal ini disebabkan pola pikir mereka tentang kebebasan.

Nah, lalu apakah IT team harus memblokir software chatting (YM, Gtalk, dkk)?
Opini pribadi, untuk melakukan pemblokiran sebaiknya diyakinkan dulu, apakah chatting/surfing itu memiliki korelasi negatif dengan kinerja perusahaan? Ini harus dihitung secara general, bukan individu per individu karena tidak semua individu memiliki korelasi negatif dalam hal ini.

So, gimana penanganannya? kalau internet dihubungkan dengan kinerja, sistem reward and punishment mungkin lebih berguna daripada pemblokiran total. Sebaiknya review terhadap hal ini diadakan sebagai bagian dari evaluasi kinerja. Misal ada karyawan yang kinerjanya menurun dan terbukti itu disebabkan karena efek chatting and blogging, dkk... maka tinggal dihukum aja dengan tidak ada kenaikan gaji or pengurangan kenaikan gaji/bonus... sedangkan karyawan yang memiliki aktivitas internet tinggi tapi kinerja tetap ok... ya diperlakukan normal... simple..
rentang review bisa bervariasi, mungkin anually, semester, quarter...

kalau internet dihubungkan dengan ancaman terhadap sistem : 'gara-gara akses blog/chatting, kemudian sitem rentan terhadap virus' lalu IT memblokir situs-situs tertentu.... ini namanya pembodohan... kenapa? aktivitas internet akan mengancam sistem kalau user tidak mengerti cara aman berinternet, nah untuk ini solusinya bukan pemblokiran, tapi pembelajaran... sosialisasikan ke user, how to browse internet safely... kalau usernya pinter semua, sistem akan aman, dan juga aktivitas tersebut akan membuat karyawan bertambah ilmunya, sehingga bisa dipraktekkan di rumah... mutualisme kan?

lain alasannya kalo IT memblokir YM and Gtalk karena ada kontrak dengan vendor tertentu, misal M$ untuk menggunakan software communicator-nya... kalau ini alasannya, yah anggap aja kapitalisme yang telah menggurita, sehingga menghilangkan kebebasan user untuk memilih aplikasi sesuai seleranya...


noeng 20070619
open source for open life
*sebuah email kepada teman-temanku..