Wednesday, March 5, 2008

bermain-main dengan orang miskin..

senja itu, seiring adzan maghrib yang pelan terdengar dari lantai 3 gedung kecil ini, wong ndeso beranjak dari kursi panasnya menuju ruang istirahat. dengan secangkir teh hangat, satu potong kue, dan 2 biji jeruk dia membatalkan puasanya.. sambil menunggu makanan kecil itu menghangatkan lambungnya yang suka pedih kalau terlambat makan, ia menyalakan televisi dan mencari acara bagus..kebetulan ada berita sore di salah satu stasiun tv.. untung gak semuanya nayangin sinetron, pikirnya... dan ada berita yang cukup menarik; masalah askeskin...

askeskin, asuransi kesehatan keluarga miskin (entah apa tepatnya kepanjangan dari kata ini, belum sempat ngecek), dibahas karena pemerintah (dalam hal ini departemen kesehatan) menunggak pembayaran di beberapa rumah sakit penerima askeskin, termasuk salah satu rs terbesar di jawa timur. diberitakan bahwa depkes sudah membayar, tapi hanya beberapa persen dari total tunggakan sehingga pihak rs terpaksa mengandalkan dana pemda yang kurang mencukupi untuk menanggung semua pasien askeskin yang berobat. walhasil, banyak pasien yang dirawat ala kadarnya..

merana dan nelangsa.. sungguh, untuk mendapatkan askeskin, saya yakin, bukanlah hal yang mudah semisal datang hari ini ke kantor kelurahan dan 5 menit langsung mendapatkan kartu dan keangotaan askeskin (tolong lawan pendapat ini dengan data yang akurat untuk membuktikan pendapat ini salah). setelah itu, gara-gara keteledoran depkes -entah apa pun alasannya- perawatan askeskin jadi seenak udele dhewe... di satu pihak, rs tak bisa sepenuhnya disalahkan karena prosedur mengatakan bahwa askeskin adalah tanggungan pemerintah, bukan rs; walaupun kita bisa menghimbau agar pihak rs juga bertindak manusiawi dengan melayani askeskin seperti pasien normal lainnya...

belum lagi rencana perubahan pengelolaan dan ataupun model askeskin, hal ini menambah ketidakpastian yang akan menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan bahkan tak mungkin : negara.

entahlah, sepertinya ada kesimpangsiuran, kecarut-marutan, dan kejanggalan yang melingkupi program ini.. program yang seharusnya bermanfaat terhadap rakyat, program yang setidaknya bisa berposisi pada rakyat kecil, dan program yang bisa dikembangkan skalanya untuk mencakup semua warga negara sehingga menjadi asuransi kesehatan wni; sebuah program yang mengimplementasikan amanat pemerintah untuk menjamin kesehatan rakyatnya...

tapi, program ini terkesan main-main... entah sistem yang belum matang atau para subjek di dalamnya yang tidak serius menangani program ini, seperti laiknya para pekerja pemerintah menangani proyek-proyek yang akhirnya digunakan untuk memperkaya diri dan golongan saja...

sepertinya mereka sedang bermain-main dengan orang miskin...

ya Allah, bukalah hati hambamu dan umatmu dari keterkungkungannya terhadap kehidupan.. dan ingatkanlah kami bahwa hidup ini hanyalah untuk beribadah kepadaMu, sang Penguasa semesta...

#noeng20080304